Pemuda Dinanti Dunia

            
Kelak kita adalah pemimpin dunia. Kita bersama sebagai wujud keberadaan yang akan mengisi dunia. Kita diharuskan untuk mampu dan turut serta atas keberlanjutan dunia. Seolah-olah dunia sedang menanti kita. Sekarang apa yang harus kita perbuat? Dunia sedang menanti kita. Tidakkah kita merasa tersanjung akan hal tersebut? Teman, kita dibutuhkan, kita dinanti masa depan. Saat ini mungkin banyak di antara kita yang sedang tertidur, sedang yang lain berkompetisi untuk memenangkan seleksi yang diadakan alam, saat ini mungkin banyak yang hanya berangan-angan, sedang yang lain tertatih-tatih, jatuh bangun berkeringat, dan maju ke depan sekalipun bawah tak dapat terelakkan.
         Mungkin sebagian dari mereka yang berangan, beberapa dari mereka yang tertidur, mereka tak benar-benar berangan fiksi, mereka tak hanya tertidur pulas, namun ada mimpi yang mereka bawa. Mereka membawa mimpi-mimpi mereka dengan mengantongi niat untuk mencari apa bakat mereka. Sehingga saat mereka terbangun mereka tak lantas bermalas-malasan tapi juga bergegas mengejar apa yang mereka impikan dan seiring dengan apa yang mereka kejar, mereka juga mencari apa bakat mereka, dan saat mereka tahu apa bakat mereka, mereka tak ubahnya bom atom yang akan mampu mengejutkan dunia, yang akan berperan untuk dunia.
          Tak mudah memang, itulah yang kita lalui saat ini, itulah yang kita -para pemuda- hadapi saat ini. Ada saja yang tidak kita ingini untuk terjadi malah terjadi, dari Negara, masyarakat, keluarga, bahkan diri sendiri pun punya peluang untuk menggagalkan perjuangan kita. Namun, tidakkah kita berpikir, bahwa itu semua terjadi, agar apa yang kita lakukan terasa bermakna, bahwa apa yang diujikan oleh Allah atas apa yang kita lakukan saat ini terasa lebih indah. Agar kita lebih bersyukur atas apa yang kita terima kelak.