Selimut

Assalaamu'alaikum Wr wb!

Butuh selimut untuk menghangatkan badan. Selimut lembut. Tak apa tak wangi, asal tak terlalu bau. Tak apa berlubang, asal lubangnya tak terlalu besar.

Cukuplah ia menjadi tempat menutupi nista, dan setidaknya ada teman bercerita dalam kegelapan, tanpa malu. Tak apalah dibilang gila, asal tak terlalu gila.

Di bawah selimut, banyak yang terjadi. Ada keluh kesah, ada kepolosan doa, ada bekas keringnya air mata, ada bekas liur tawa juga di sana.

Semoga Tuhan tak pernah menjauhkan si selimut dariku kala aku tidur.

Kuceritakan segalanya pada Tuhan di bawah selimut, kuberdoa pada Tuhan di manapun, termasuk di bawah selimut.

Hangatnya menjadi pemancing kantuk, sehingga masalahpun terlupa.

Wassalaamu'alaikum Wr Wb!

Mentari Senja

Assalaamu'alaikum Wr Wb!

Tak sabar menanti cahaya mentari senja yang begitu indah. Tak hanya melihatnya, menjamahnya pun begitu diharapkan si kakek tua lumpuh.

Terinterpretasi segar dalam benak si kakek. Warna jingga itu menunjukkan kepolosan namun "Pasti keren!", gairah hidupnya pun seolah bangkit. "Mentari senja, tolong perhatikan aku, perhatikan kakek tua lumpuh ini."

setiap sore, kakek tua lumpuh itu membuka jendelanya, berharap mentari senja menghampirinya. Rumah itu, hanya bangunan pinggiran yang tertutup oleh tingginya gedung-gedung penting.

Setiap kali mentari senja itu nampak, hati kakek selalu bergemuruh, kakek ingin setampan mentari senja, ia berharap kelembutan yang berpadu dengan kedinginan mampu merasuki dirinya yang ringkih. Ia berharap bisa kembali muda, semuda mentari senja.

Pernah, jendela itu hampir saja ditutupnya, jendela yang tak pernah disentuh mentari senja itu nyaris tak bercelah. Hanya karena mentari senja menjadi panas menyengat, entah sebabnya apa kakek tak tahu menahu. Mentari senja tetaplah mentari senja, ia akan kembali kepada kelembutan dan kelembutan. Menyenangkan dan menyenangkan.

Entahlah, sampai kapankah kakek tua lumpuh itu bisa mengulurkan tangannya menyambut kelembutan, memandang secara langsung betapa mempesonanya mentari senja.

Hingga, sang mentari senja bersedia menawarkan dirinya sendiri untuk selalu ada untuk kakek tua, dan berjanji tak akan lagi menyengat membakar pandangan kakek tua lumpuh.

Wassalaamu'alaikum Wr Wb!

Pohon yang Belum Besar dan Belum Berbuah

Assalaamu'alaikum Wr Wb!

Pohon yang belum begitu besar dan berbuah ini apakah sudah terlihat begitu kuat? Terlihat menjanjikan memang, namun yang saya tahu pasti adalah hidupnya selalu diliputi takdir. Hidupnya tak pernah lepas dari hukum alam.

Lemah ya? Ditambah lagi, pohon yang belum begitu besar dan belum berbuah itu juga dititipi akal dan hati. Pasti banyak prasangka yang akan dirasanya, pasti banyak masalah yang dipikir. Bebanmu nak!

Namun ada langit yang teramat luas di atas, yang mampu berganti menjadi terang maupun gelap, yang dapat berhias bintang, bulan, awan, aurora, pelangi, dan segala macam. Membuat ringan dan segalanya baik-baik saja.

Namun, maaf! Di mana pohon-pohon lain? Apa dia sendiri? Hanya terlihat daun mati pohon lain yang beterbangan di sekitar pohon ini. Hanya biji-biji buah bekas gigitan binatang, seolah memberi kesaksian bagaimana manisnya hubungan antara binatang herbivora itu dengan pohon lainnya. Menyisakan biji dan pohon baru tumbuh. Selesai. Tanpa peduli ada pohon lain yang menghadapi takdirnya. Takdirnya sebagai ciptaan yang penuh perasaan, firasat, dan prasangka, sebagai ciptaan yang belumlah berbuah, belumlah besar.

Hari demi hari, kesedihan dan doa selalu dialami dan dilakukannya. Tanpa sadar ia melihat bibit kecil, mungkin secara ukuran dia jauh lebih kecil dibandingkan pohon itu, secara usia, mungkin hanya 3 tahun.

Apa yang dilakukannya?
Sejak saat itu, ada harapan baru, hanya bersyukur. Bersyukur karena ada daun-daun mati dari pohon lain yang jatuh ke sana, bisa jadi kompos, bersyukur mampu menjadi embun suci sebagai hasil 'gutasi' dari pohon itu. Pohon itu begitu menjaga bagai teman kecilnya.

Bulan demi bulan berlalu, kini setiap hari ada saja daun dari pohon itu sendiri yang berguguran, mencipta celah-celah tempat menerobosnya matahari yang sebelumnya belum bisa secara langsung dinikmati oleh pohon teman kecilnya, kini si teman kecil pun mampu menikmatinya.

Begitulah Tuhan mereka sebuah kejadian, sebuah peristiwa indah, yang begitu Maha.

Wassalaamu'alaikum Wr Wb!

Kakak

Assalaamu'alaikum Wr Wb!

Kakak, tolong ceritakan kepadaku, sampai kapan ujian itu berakhir? Tidak kakak, aku tidak mengeluh.

Mengapa sakitnya begitu sakit? Kakak tolonglah jawab. Kakak aku tidak mengeluh, aku kuat.

Kakak, apa salahnya aku hidup. Apa salahnya aku meletakkan harapan?

Kakak, aku ingin memahami Tuhan yang dengan begitu sangat mampu memahamiku.

Kakak, bukankah Tuhan yang memberi kita ujian? Itulah. Oh Tuhan, aku tidak berharap Kau juga akan mencampakkanku seperti mereka.

Oh Tuhan, aku dicampakkan. Oh Tuhan, kenapa? Kenapa?

Wassalaamu'alaikum Wr Wb!

Masalah

Assalaamu'alaikum Wr Wb!

Manusia jika saya lihat dari luar terlihat sama saja, tidak seperti dalam masalah. Kenapa?

Setiap manusia bisa dipastikan memiliki masalah. Masalahnya jelas berbeda. Masalah yang mereka rasakan jelas bukan fokus bagi diri kita, ditambah kadar kesensitifitasan kita tidaklah besar.

Ada hikmah di sini.

Kita dituntut untuk selalu menjaga sikap dan tutur kata kita. Paling aman sih senyum. Senyum yang ikhlas. Karena sungguh, kita tidak pernah tahu apa yang sedang orang lain rasakan.

Oh iya, ada satu quote nih dari temen saya.

Kita tidak mengerti betapa bahayanya hidup kita tidak mempunyai masalah.

Ok sekian..

Aku sendiri ga tahu sih, katanya kalo kita jalanin masalah kita dengan baik dan benar, kita bakal dapat hikmahnya, kita akan menjadi manusia yang lebih baik.

Aamiin!

Wassalaamu'alaikum Wr Wb.

Buka Mata, Telinga, Akal, dan Hati

Assalaamu'alaikum Wr Wb!

OWai, hoe hoe...

Semua bisa dilatih kan? Bisa kan? Termasuk hal-hal yang berbau kodrat. Iya kan?

Bisa. Semua bisa, asal kita melakukan 2 kata kunci lama, usaha keras dan berdoa. Jangan sampe keluar kata-kata eluhan dan putus asa.

Ayo semangat dari dalam, sekali lagi biar keluarnya elegan. Be better person ya! Everyday, everytime....

Semua bisa dilatih.. Insya Allah... Insya Allah.. Yang bikin bingung caranya gimana?

Seperti tidak begitu berpengalaman. Tapi ini takdir yang bisa dirubah, ini tu ujian bagi orang-orang baik, semoga pun bagi saya, yang semoga menjadi bagian dari orang-orang baik itu. Aamiin.

Gimana caranya? Emm, 'meniteni'? Duh apa ya bahasa Indonesianya? Mungkin mencoba membuka. Membuka mata, telinga, akal, dan yang pasti hati. Kemudian dicoba dikit2..

Ayolah, sama pasang sugesti ya. bisa bisa bisa. Menurut saya, sugesti itu bagian dari doa lo.. Udah ...

Wassalaamu'alaikum Wr Wb!

Berbeda

Assalaamu'alaikum Wr Wb!

Kita ini berbeda ya? Waduh bener, manusia memang diciptakan berbeda, fisik maupun psikisnya. Perbedaan itu kerap kali membuat kita begitu nelangsa. Soalnya gini, misalkan "A" tercipta dengan fisik yang menurut orang lain terlihat sekali jiwa kewaniataannya, yaitu kulit putih dan halus, ditambah dengan kepribadian yang lemah lembut sehingga saat disandingkan dengan "B" yang memiliki kumis tipis dan berkepribadian lebih asik, pasti cowok lebih dominan ke "A".

Terus gimana dong? Kayaknya kita harus dan kudu as known as wajib belajar bersyukur. Pahami bahwa akan ada 'pertolongan'. Bagi saya, keyakinan itu yang utama sih. Soalnya dia bisa mensugesti diri kita baik secara sadar maupun tidak. So, orang yang tiba-tiba aja berasa nelangsa karena ga punya fisik dan kepribadian "normal" kemudian dia menyikapinya dengan mencoba untuk yakin, Insya Allah semua bakal teratasi. Rasa nelangsa itu hilang. Mungkin, awalnya terasa sakit. Tapi, Allah tidak pernah tidur. Tetap tersenyum walau itu pahit. Duh lebainya.. *haha

coba inget2 aja, kelebihan lo. Jangan terlalu rendah diri. Bagi kita yang cowo, mungkin kita ga setampan dan sejantan (ups justkid, zaman udh kayak gini bro.. Hihi) dia, tapi kita bisa sebaik dia, atau berhati sebaik dia, atau bahkan lebih baik dari dia. Hehe..

Wassalaamu'alaikum Wr Wb!

Semangat

Assalaamu'alaikum Wr Wb!

Hoi, semangat yo. Dari dalam aja semangatnya. Nanti keluarnya bakal elegan. Kalo ngga kayak gitu, malah banyak disalahartikan ke arah LEBAI. *tut :v

bismillaahirrahmaanirrahiim, semangat ya...! Allah begitu nyata. Hope banget, gak nyerah sama keadaan, gak berhenti buat semangat.

Cinta, kadang itu sih yang bikin galau. Jadi lemas, lesu, lunglai, letih. *gih minum sangobion . Hoaha.. #OhTuhanTolonglahDiriku

Selain itu benci, itu juga yang ngelupain kita sama positifnya semangat. Kebencian bakal mengalihkan segala perhatian untuk mencoba lari dari orang yang kita benci. Jadi, konsentrasi buat semangat bakal tersita.

Sebut nama-Nya, supaya kita selalu damai..

Onye, wassalaamu'alaikum Wr Wb! ^^

Maaf

Assalaamu'alaikum Wr Wb!

Apa ibu pernah menyakitimu? Perasaanmu?
Jika iya, apakah itu memengaruhi sikapmu kepada yang lain termasuk aku?

Hmmh, rasanya sia-sia jika aku berteman denganmu, karena kau akan selalu menganggapku sebagai musuhmu, atau bahkan kau tidak menganggapku ada sama sekali.

Aku tidak pernah mengerti apa yang kau rasa. Entah kau malas menyoalkannya, atau sebagai tameng agar kau tak tersakiti lagi oleh kejadian-kejadian menyakitkan.

Maaf, maafkan aku, maafkan ibuku yang bukan ibumu. Maaf. Maaf. Maafkan seluruh kubu-ku. Sebnarnya tak pantas aku menyebut kesatuan ini sebagai kubu. Maaf.

Sakit itu tak kan terganti, mungkin. Sakit itu menjadi amarah, mungkin. Apa yang bisa kuperbuat selain mengingatkan ibuku? Selain memberitahumu?

Pernah dengar ibuku menyoal ketampananmu? Mungkin kau menganggapnya biasa. Hanya omongan biasa. Tapi kau patut menyukurinya. Jagalah kebersihanmu. Keindahanmu. Kau pantas untuk itu, dan aku tak sedikitpun iri karenanya, kau harus tahu itu. Jadikan kebersihanmu sebagai pelengkap betapa indahnya dirimu.

#HaiFaktorA. Tak apalah kau menyebutku si Faktor A. Karena aku tak sempurna, ketidaksempurnaan berupa faktor A itu tidak aku sadari, aku tak boleh menutupi siapa diriku. Inilah saya.

Wassalaamu'alaikum Wr Wb!

Aku Akan Fokus pada Apa yang Aku Kerjakan

Assalaamu'alaikum Wr Wb!

Tak ada keikhlasan di dalam dirimu untuk menerimaku. Tak ada kerelaan darimu bahkan tempatmu mempersilahkanku untuk sekadar singgah di sana.

Semoga ini menjadi titik balikku untuk melupakan perasaan ini dan fokus pada apa yang aku kerjakan.

Tahukah kamu? Perasaanku sedikit lega saat ini, karena tak hanya kelebihanmu yang kulihat, karena Tuhan pun menunjukkan bagaimana kekuranganmu kini. Sekalipun kilau kelebihanmu memang lebih benderang.

Tapi, yang perlu kau garis bawahi. AKU BERHARAP TAK KAN PERNAH MEMBENCIMU. AKU SUNGGUH-SUNGGUH MENYAYANGIMU.

Wassalaamu'alaikum Wr Wb!

Udahlah, udah 19 tahun

Assalaamu'alaikum Wr Wb!

Udahlah, udah 19 tahun, ada beberapa hal yang gua sesali.

Udahlah, udah 19 tahun, aneh kalo manja2 kayak anak kecil, tapi klo naluri itu muncul dan udah kepepet, ya terpaksa nyari "sosok" supaya bisa ditempeli buat bermanja.

Udahlah, udah 19 tahun. Berasa pingin punya abang. Tapi musti jadi abang. Telen ludah aja lah. Xixi..

Udahlah, udah 19 tahun, cowok pula, mending gua mikirin attitude gua. Gak usah bla bla bla. Klo galau, ya galau aja, klo pingin nangis, simpen aja. Minta sama Tuhan supaya diberi kebahagiaan.

Udah deh, gua itu udah 19 tahun. Pingin dapet istri yang siap sewaktu-waktu ngemong gua klo gua lagi galau.

Ok gua udah 19 tahun.

Dedikasi buat si Bro yang hari ini ultah ke 17. Berkah umurmu, sehat selalu, rezeki lancarrrr! Aamiin.

Wassalaamu'alaikum Wr Wb!

Kekasih

Assalaamu'alaikum Wr Wb!

Hidup saya tidak hanya antara saya dan orang yang saya galaukan. Iya, saya bisa bicara seperti ini karena saya sudah sedikit tahu bagaimana kekurangan dia. Haha, jahat ya?

Tapi, jujur, saat hamba melihat dari sisi kelebihannya, dia begitu menginspirasi wahai Tuhan. Sikapnya, kadang membuat hamba iri. Cara dia menyayangi begitu berbeda dengan cara hamba menyayangi. Ingin sekali merasakan kasih sayang nya. Astaghfirullaahal'adziim.

Entah sampai kapan dia mampu menginspirasi hamba. Dia memang tidak sempurna. Sama, kita semua manusia memang tak pernah sempurna.

Tuhan, izinkan dia untuk terus menginspirasi hamba. Izinkan hamba untuk terus melihat senyumnya (astaghfirullaahal'adziim, hehe konyol).

#oh mungkin aku bermimpi, menginginkan dirimu, untuk ada di sini menemaniku, oh mungkinkah kau yang jadi, kekasih sejatiku, semoga tak sekedar harapku#

aku suka gaya kamu, aku suka. Aku suka cara hidup kamu, aku suka. Berfisik indah dan berbudi baik adalah anugerah.

Wassalaamu'alaikum Wr Wb!

Dunia Rasanya Sepi

Assalaamu'alaikum Wr Wb!

Ya Allah.

O Rabb.

Yakinkan hamba ujian ini sementara. Hmmh. Hati ini terus bergetar. Sayangnya, bukan karena hamba mendengar nama-Mu, tapi saat mata ini melihat dia.

Oh, rasanya hamba ini tidak berarti apa2 baginya.
Rasanya iri selalu hinggap di benak hamba, saat dia tidak merespon hamba seperti saat ia merespon orang lain.

Ya Allah, inikah nafsu?

Ya Allah, hamba begitu ingin menyapu pipinya, menatap senyumnya. Merekah dan penuh semangat.

Begitu ingin diperhatikannya, oh.

Dunia seperti sepi. Hamba merasa diam di tempat sedang ia begitu jauh melaju. Haruskah hamba menjemputnya pada jalan yang sama? Atau menyusulnya melalui jalur lain? (sekali lagi #oh)

fuh, segitu aja ya curhatnya..

Wassalaamu'alaikum Wr Wb!

Selalu Tersenyum Walaupun Hati Menangis

Assalaamu'alaikum Wr Wb!

Bersyukur. Saya harus selalu bersyukur.

Kadang saya berasa bahwa diri saya aneh, karena saya ga berada pada posisi sebagaimana layaknya. Maaf jika terlalu samar.

Entahlah saya tidak mau takabbur mengenai seberapa besar ukuran usaha saya. Karena, apa yang menurut saya kecil atau besar, belum tentu menurut Tuhan. Ikhlas? Begitukah? Iya, mungkin harus seperti itu.

Kesedihan, itu pasti terjadi dan datang saat sikap ikhlas belum terpikir dan saat menjalani keikhlasan itu sendiri, dan akan hilang seiring berjalannya waktu.

Satu sih, saya ga pingin banget terlihat sedih atau sakit hati. Saya ingin jadi seperti orang ikhlas dan pemaaf.

Ikhlas dan pemaaf. Kalo saya lihat ke belakang, sepertinya, saya belumlah mampu melakukannya dengan maksimal. Masih sering terlihat sedih, murung, galau, marah, dsb kalo keadaannya emang gitu. Seharusnya kan say harus tetap tersenyum ramah apapun yang terjadi. Saya berpikir hanya Allah lah tempat terbaik untuk menggalau, namun saya belum bisa. Selalu update status, pasang twit, murung di kamar, jadi pendiam. Hsshh..

Pingin banget selalu ceria wwalaupun hati menangis. :)

Wassalaamu'alaikum Wr Wb!