Beratnya Proses itu

Proses di dalamnya jelas harus ada sebuah pembuktian, ia
dinamakan sebuah proses karena ia akan menjadi sebuah anak tangga baru
yang perlahan membantu kita menuju tingkat terisitmewa menurut pribadi
masing-masing.
Berat? Emang iya. Aku punya kemauan tapi membayangkan beratnya
itu seperti tak sanggup menjalankannya. Butuh sahabat, yang selalu
"ada", yang siap menepuk pundakku di saat aku punya kemauan
menjalankan proses, yang selalu tersenyum saat aku butuh ditenangkan.
Jiwa sosialku muncul, aku menyadari bahwa aku tak bisa hidup
sendiri, sebenarnya kesadaran ini muncul sudah lama.
Di manakah kamu wahai sahabatku, sahabat dengan akhlak nya yang
luhur. Baiklah, aku tak berdiam diri, aku rela, aku ikhlas saat ada
hal yang membuatku tersakiti akibat dari kegetolanku menemukanmu,
benar, sekali lagi itulah proses, proses yang sama sekali bukan hal
yang ringan, BAGIKU. Tapi, aku akan berusaha mensugestikannya menjadi
ringan.
Aku harus berusaha sendiri kini, tapi aku punya Allah. Allah
memang sahabat yang haqiqi, sejatinya. Hanya aku saja yang begitu
sulit menjadikannya sahabat. Maaf, alasannya terlalu picik, jadi aku
tidak mau menyebutkan aibku.
Ya Allah yang Maha Suci, Berikanlah hamba sahabat yang baik dan
cocok, untuk meringankan beban hamba. Tentu semua karenaMu. Dan terima
kasih, syukur hamba kepadaMu.

Meninggalnya Si Ustadz Gaul, UJE

Sedih, berasa kehilangan. Kenapa ya? Apa cuma perasaan sementara?

Biasanya kalo ada public figure yang meninggal, gua belum pernah
seterenyuh ini. Lihat anak-anak Uje yang masih kecil-kecil dan masih
butuh teladan dari sang ayah berasa semakin menjadi-jadi perasaan
sedih ini. Apalagi pas istri almarhum Uje sempet kayak orang
keliyengan, dan yang bikin gua sampe netesin air mata (gua ga pernah
nangis klo liat public figure meninggal, paling cuma ikut berbela
sungkawa) adalah pas Umi Pipik nunjukin sebuah gambar awan hasil
jepretan yang disimpan di ponselnya. Awan itu menyerupai orang yang
duduk berdoa. Menurut Umi, gambar itu diambil saat pemakaman Uje.
Wallaahu a'lam.

Suami saya orang baik, seperti itu ujar Umi.

Awal guah liat Uje itu kapan gua juga lupa. Yang jelas, yang gua
inget, pertama kali gua liat beliau tausiyah (sekali lagi di tv), saya
bisa menilai Ustadz ini enerjik, fasih bacaan dalilnya, lumayan
ganteng, ustadz ini punya gaya tersendiri buat menarik hati orang
lain. Dan saya suka. Dan orang lain pun seolah mengiyakan pendapat
saya. Misalnya, waktu itu ayah saya sih. Beliau memberikan saya sebuah
busana muslim, katanya model Uje. Kemudian media pun menjulukinya
ustadz gaul, karena enerjik dan pemilihan katanya dalam berdakwah,
dari sini saya semakin yakin bahwa beliau memang layak untuk
diteladani, tentunya tanpa melupakan teladan teragung bagi umat Islam
yakni, Nabi Muhammad saw.

UstAd Jeffry Al Bukhori, semoga amal ibadahmu diterima di sisi Allah
SWT, dan semoga kami bisa meniru teladan baikmu. Aamiin.

UJE [MENGINSPIRASI]

Uji Coba Formula Ubah Mindset

Pagi-pagi mau bagi semangat dan cerita! Semoga... Nyampe ya!

Hei kalian, aku baru nguji coba satu formula nih. Formula ini sedang
aku uji coba soalnya belum terbukti manjur atau kagak. Semoga aja
manjur!! Wish me luck, kalo manjur, kalian bisa pake juga kok, gratis
malah. Gak butuh bahan-bahan yang ribet, cukup akal dan hati.

Formula ini aku coba untuk merubah mindset, tentunya dari mindset
buruk ke mindset baik. Hehe.

Tergagas dari seorang pembicara di sebuah acara televisi beberapa
tahun lalu (hehe, subhanallaah ya masih inget). Beliau bilang agar
mindset kita berubah kita harus mengatakan mindset baik
sebanyak-banyaknya setiap saat selagi inget, ya diusahain selalu
inget. Misal, kita pengen nanemin mindset BERANI, ya tinggal bicara di
depan kaca atau nggak di depan kaca juga gak papa sih, BERANI, BERANI,
BERANI!! Tentunya dengan keyakinan ya!

Kalo menurutku sih, itu bakal tertanam di alam bawah sadar kita. Nggak
bisa dipungkirin sih, kalo alam bawah sadar pun turut andil dalam
setiap tindak-tanduk kita.

So, mari coba bareng-bareng yuk, ajakan aku buat nunggu aku nguji coba
ditarik deh, bukannya enakan bagi-bagi pengalaman?

Semoga bermanfaat dan manjurr. Haha

yang mau komen siilaahkaan komeen!

Menyesal Selalu Datang Belakangan (lagi)

Bertemu dengan kesalahan lagi. Apa setiap kali secara periodik saya
harus berbuat salah seperti ini. Bukannya apa, saya janya takut jika
saya dapat adzab, astaghfirullaahal'adziim, maafkan hamba ya Allah,
hamba berpikir Engkau akan sejahat itu.

Sebuah tekad, di mana tekad? Berubah dong berubah jadi baik, do
positive action dong. Pasti bisa, ayo, saya pasti bisa. Semoga dengan
menulis kayak gini bisa mengalihkan semuanya. Semoga saya tidak pernah
melupakan buat buka gmail lalu posting blogger lewat gmail. Otakku
harus dipaksa berpindah haluan dari negatif ke positif, dari yang
dilarang ke yang diperintahkan.

Ya Allah, semoga sifat Maha Pemaaf-Mu tiada pernah hilang, hamba harus
yakin itu. Maha Penyayang-Mu abadi selamanya. Menjadi Sang Pemegang
Kuasa atas segala bentuk kesedihan kami. Iman, Islam, Kesehatan, Kaya,
dst yang baik-baik selalu terlimpahkan pada hamba sekeluarga. Dari
lubuk hati yang terdalam, Harapan Agar Dapat Selalu Bergantung
Pada-Mu.

Allah, maafkan hamba
Sayangi hamba
maafkan hamba
maafkan hamba..

Pikir Sebelum Bertindak

Terkadang rasa deg-degan selalu muncul dibenak saya ketika saya baru saja membuat rencana untuk melakukan suatu pengalaman baru. Akan bisakah saya? Pantaskah saya melakukan itu? Pertanyaan seperti itu terkadang muncul. Saya bukanlah pribadi yang melakukan sesuatu tanpa berpikir. Karena kita harus selalu berusaha untuk selalu berpikir matang sekalipun kita dituntut untuk merencanakan dan memutuskan sesuatu secara tiba-tiba. Karena itu kita disebut sebagai manusia. Resiko, tentunya sudah kita pikirkan saat kita hendak memutuskan sesuatu. Tapi, jangan menjadikan itu portal untuk kita melangkah, untuk kita yang lebih baik. Toh, Tuhan selalu MAha Mengetahui. Haha, saat kita ngomong, emang ga semudah saat kita ngejalaninya, berratth. Tapi, seenggaknya, kita tahu apa yang dimau sama hati kita, kalo bohong pasti bakal kerasa. Ikhlas, itu kayanya kuncinya deh ya? Gimana enggak? Lha wong resikonya pasti ada kok. Sama move on, itu bukti nyata kalo kita selalu berpikir positif. Semoga hidup kita selalu berada di jalan Allah, dan tepat sampai ditujuan sesuai. Aamiin.