Apa yang kau sebut dalam doamu?

Assalaamu'alaikum Wr Wb!

Berdoa, kau mendoa. Apa yang kau sebut? Adakah namaku kau sebut? Atau adakah hal yang berhubungan dengan kita kau sebut dengan halus kepada Tuhan?

Hanya Sungkan dan Takut pada Allah

Assalaamu'alaikum Wr Wb!

Fi ! Kabar saya baik. Baik2 saja. Apapun yang terjadi bersumber dari Allah. Segalanya pasti baik. Pasti baik.

Segala bentuk kecanggungan insya Allah akan berganti keluwesan seiring dengan usaha ikhlas kita,

segala bentuk tanya seolah terjawab, lagi-lagi seiring dengan keikhlasan kita untuk melupakannya.

Akan jadi pribadi yang jauh lebih baik nantinya. Hanya sungkan dan takut pada Allah. Hanya semudah berkata2 besar. Aamiin!

Wassalaamu'alaikum Wr Wb!

Dela Sepertinya Ingin Kakak

Assalaamu'alaikum Wr Wb

Dela, gadis manis berwajah sayu. Hidupnya dipenuhi dengan ketidakfokusan. Pikirannyaa diombang ambingkan dengan perasaan-perasaan yang jumlahnya jutaan.

Saat bertemu Cika, Zahra, Diasta, Fera, dan teman wanitanya yang lain dia berbuat hal-hal aneh layaknya anak kecil. Dia menggodai mereka. Dia seolah ingin dihibur mereka dengan cara mengusili mereka.

Dayungpun terkadang bersambut, terkadang Cika yang paham bagaimana merespon sikap Dela, ia langsung mengelus rambut Dela dengan sayang. Terkadang Zahra langsung mencubit pipi Dela yang menjadi lucu karena tingkahnya. Terkadang Diasta yang terkadang hanya tersenyum membiarkan Dela menggodanya, dan terkadang Fera yang acuh dan memandangnya dengan sikap jijik.

Entahlah, Dela sepertinya ingin menjadi adik dari wanita-wanita di sekelilingnya, Dela sepertinya ingin memiliki kakak. :)

Wassalaamu'alaikum Wr Wb

Syukur

Assalaamu'alaikum Wr Wb!

Bersyukurnya saya bisa melihat salah satunya tersenyum. Semoga saya tetap dapat bersyukur saat kapanpun mereka senyum. Semoga bahagia kalian jadi bahagiaku juga. Semoga Allah mengizinkan saya untuk memberi kalian kebahagiaan di saat kalian sedih, tentunya setelah diizinkan-Nya saya bisa membahagiakan kalian tanpa pamrih. Tersenyumlah wahai kalian! Semoga ada timbal baliknya bagi kebaikan kita masing2. Aamiin!

Wassalaamu'alaikum Wr Wb!

Kamar itu

Assalaamu'alaikum Wr Wb!

Di kamar Rika dan Dini begitu nyaman saat pagi hari. Sejak kecil mereka terbiasa tidur sekamar berdua. Saat kamar ini mulai sepi, ditinggal penghuninya entah kemana, Dentisa sering memasuki kamar itu. Dia merasa nyaman. Lumayan rapi, ditambah nuansa sejuk di pagi hari membuatnya betah, bahkan sampai ia tertidur di salah satu kasurnya. Dentisa, sebut saja pendatang baru. Ia bagian dari keluarga kecil itu. Saat pagi beranjak menuju siang, sepertinya kamar itu sudah tidak menunjukkan kenyamanannya. Dentisa pergi. Menuju tempat yang ia rasa nyaman. Tempat di mana tidak ada satu hal pun yang seolah menyuruhnya untuk pergi, tempat yang dirasakannya seperti dikala pagi, seperti kamar Rika dan Dini, di suatu tempat. Saat malam tiba, Dentisa selalu dan selalu saja terkenang kenyamanan dikala pagi di kamar itu. Ia kembali ke sana, selalu. Tak peduli apapun hukum yang berlaku di situ. Tak peduli apakah kenyamanan itu ia gapai lagi atau tidak saat malam di kamar itu. Dentisa ingin mempermudah seluruh fungsi tubuhnya, fisik maupun psikisnya, setidaknya untuk mengingat kenyamanan dikala pagi di kamar itu. Tapi, Dentisa bukanlah orang gila yang haus akan kenyamanan, ada yang jauh lebih penting di kamar itu, Rika dan Dini.

Di mana Kasih itu?

Dimana kasih anda? Kenapa anda tega mencabik-cabik masa depan orang lain dengan sikap kekanakan anda? Terlalu pedulikah anda dengan diri anda sendiri? Sebagai manusia saya tidak menyukai sikap itu. Semakin ke sini saya berpikir, apa yang harus diperbaiki? Apa? Mereka? Mereka sudah baik-baik saja. Ada apa dengan anda? Sebegitu bencikah anda pada mereka? Saya takut mereka akan bertambah buruk jika anda terus begini. Membedakan yang ini dan itu, posisi anda sedang di atas angin saja sudah seperti ini.

Semoga Allah memberi cahaya-Nya untuk kita semua. Aamiin

Lingkungan Sosial Mempengaruhi Kinerja

Assalaamu'alaikum Wr Wb!

Buat gue, kapan penempatan kerja dan kapan mulai kerja itu semacam nikmat yang ditunggu-tunggu.

Namun ada hal lain yang jauh lebih penting ketimbang itu semua. Adalah kesiapan kita untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, sehingga tidak ditemui kecanggungan.

Buat gue, lingkungan sosial terhadap gue adalah sangat mempengaruhi kinerja gue.

Karena kepuasan dalam bekerja itu yang utama. Bisa all out dalam bekerja itu yang saya harapkan. Tentunya tanpa menyalahi aturan yang ada.

Semoga gue bisa berhubungan baik dengan orang lain sampe pada tahap gue percaya orang itu dengan indikator positif thingking nya gue. Aamiin

wassalaamu'alaikum Wr Wb!

Niat Baik, Semoga Berdampak Baik

Usaha, sebuah kata yang tepat untuk memulai hari ini.

Berusaha bangun pagi, walaupun malasnya setengah mati. Tapi berhasil.

Berencana untuk berusaha tersenyum, atau menyelipkan sebuah senyuman untuk nanti saat kehidupan di kota bergeliat.

Semoga Allah memberkahi hari ini. Semoga saya siap dengan kebahagiaan dan kesedihan yang mungkin saya terima hari ini. Niatkan yang baik, semoga berdampak baik. Aamiin!

Tulus

Assalaamu'alaikum!

Suara-suara irama musik yang menghibur menjadi latar dari obrolan hangat sebuah acara televisi yang juga menjadi backsound dari visual lain.

Telepon Seluler. Bahagiakah kalian dengan benda itu? Haruskah terbeli untuk masing-masing? Tapi, bahagiakah kalian dengan benda itu?

Tak apalah terbeli, setidaknya kalian suka, kalian senang, dengan benda itu, dan dengan...

Eh, tapi tidak!

Kesenangan yang tulus tidak seperti itu. Kesenangan mungkin bisa didapatkan dengan membeli benda itu, tapi khawatirnya, senang itu hanyalah sementara.

Ok2, tak beli. Pikirnya, hanya ketulusan yang ingin ia dapat, tak lebih.

Beli! Beli saja! Benaknya, dia tulus mencintainya, seharusnya dia tak pamrih.

[Terbeli] !

Khawatirnya terjawab. Bak kacang lupa kulit, bak sapi tak kenal gembalanya. Hanya sakit yang dia rasa.

Ternyata dia tak tulus atas keputusan "Beli saja". Dia hanya menyiksa dirinya. Obatnya hanya ketulusan. :)

Tuhan Maha Mengetahui!