Cukup Anggap Aku Teman atau Sahabatmu

Sahabat, teman, atau apapun serupa itu. Bukankah itu yang kamu butuhkan? Ya, itu yang kamu ucapkan pada salah satu statusmu di sebuah akun jejaring sosialmu.  Itu pun nampak dari apa yang kamu lakukan disetiap aku melihat kamu, kamu terlihat seperti menginginkan seseorang yang menyediakan diri untuk menjadi teman, terlebih sahabat.

Hei, kamu tidak sendiri, akupun sama, aku merasa bahwa aku sedang butuh teman, terlebih sahabat. Ternyata benar apa yang dikatakan temanku, yang lagi-lagi perkataan itu aku lihat dari status teman fbku, bahwa hal yang paling menyakitkan adalah saat kita memiliki kebahagiaan dan kesedihan bahkan saat kita sedang tak memiliki cerita apaunpun namun tak ada teman atau sahabat untuk menceritaknnya atau sekedar membagi senyum.

Mungkin banyak orang di sekitar kita, banyak orang-orang dekat atau bahkan terdekat di sekitar kita, tapi mereka tidak begitu respect pada apa yang kita kerjakan. Bagiku pribadi, itu yang membuatku begitu takut untuk menceritakan segala sesuatu tentang diriku pada orang lain. Pada orang yang bisa saja dengan sekonyong-konyong kita jadikan sahabat.

Kita adalah saudara, sekalipun tak serahim tak penting dan tak perlulah kau menganggapku ini adikmu atau kakakmu, cukup anggap aku temanmu, anggap aku sahabatmu. Tak perlu menampakkan kepalsuan di hadapku, cukup dirimu.

Aku tak tahu bagaimana hidup kita kelak jika kita dewasa, akan tetap diam merindukan sosok teman, atau menghilangkan ego dan mencoba berbuat selayaknya kita ini teman, terlebih sahabat. Jika kau membaca ini, kuharap ini semakin mendekatkan kita.

Jika tulisan ini kau temukan saat kita telah benar-benar memiliki hidup kita masing-masing, semoga hal ini setidaknya dapat menjadi kengan masa "ababil" kita. Memang cukup sulit bagiku untuk akrab denganmu, namun semoga kita bisa. Dan sejak sebelum tulisan ini terbit aku begitu ingin akrab denganmu.

0 komentar:

Post a Comment