Orang Papua Jangan dipandang dari Luar

Apa yang pertama terlintas dalam pikran anda saat mendengar kata "Papua" ?

Saya secara pribadi akan langsung berpikir mengenai keterbelakangannya, mengapa mereka terbelakang, apakah di balik keterbelakangan mereka itu ada sebuah keistimewaan yang dimiliki, apakah keistimewaan yang mereka miliki itu sama saja dengan pulau-pulau lain di Indonesia, apa keistimewaan yang mereka miliki yang paling istimewa? mengapa saya menyatakan ketidakbetahan untuk tinggal di sana sebelum saya tinggal di sana.

Saya adalah mahasiswa STAN Program Diploma I Perpajakan, dan Insya Allah akan menjadi PNS di salah satu Direktorat di bawah naungan Kementrian Keuangan, yakni Direktorat Jenderal Pajak. Seorang PNS khususnya pegawai pajak di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak kelak akan bekerja berdasarkan Surat Keputusan yang diberikan. Surat itu salah satunya disebutkan mengenai di mana nantinya unit kerja kita berada yakni di dalam SK penempatan. Sehingga di manapun kelak akan ditempatkan, termasuk di Papua, kami harus siap mengabdi.

Hal tersebut yang menjadi tantangan bagi saya untuk tetap mengabdi, mengapa tantangan, karena bagi saya di Papua tidak akan ada orang-orang yang sesuku dengan saya, tidak ada yang menggunakan bahasa tidak formal yang saya gunakan setiap hari untuk berkomunikasi dengan teman sejawat, bagi saya penyebab tersebut adalah tantangan terbesar. Selain itu banyak dari kita yang melihat pulau Papua sebagai pulau yang terbelakang, banyak hutan rimba di sana, kerap kali terjadi perang antar suku, dan makanan yang mereka buat tidak seperti makanan di pulau Jawa. Namun, ini tetap tidak akan menyurutkan saya untuk tetap mengabdi. Pengabdian akan lebih bermakna jika ditempatkan pada objek abdian yang benar-benar butuh sebuah pengabdian.

Untuk membantu meringankan beban saya, lebih baik saya tidak hanya melihat Papua sebagai pulau yang penuh dengan hal-hal yang sangat tidak kita harapkan, supaya adil saya juga akan melihat papua sebagai pulau yang istimewa. Papua mempunyai beberapa keistimewaan, yaitu Papua memiliki orang-orang yang sangat menghargai alam, mereka sangat menghargai dan mensyukuri apa yang telah diberikan Tuhan kepada mereka, hal ini bisa dibuktikan dengan bagaiamana kondisi alam di sana di zaman seperti saat ini, banyak rerimbunan hutan, kesejukan udara masih terasa di sana, dan juga perang. Alasan mengenai perang menjadi indikator betapa mereka sangat mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan kepada mereka yakni karena penyebab perang tersebut kebanyakan adalah masalah perbatasan, meskipun cara mereka salah yakni dengan perang tapi hal tersebut juga seharusnya dikaitkan dengan karakter "polos" mereka, mereka tidak mungkin perang hanya karena kekuasaan atau kedudukan, mereka hanya ingin mempertahankan apa yang menjadi hak milik mereka.

Berikut adalah kutipan dari blog lain yang ditulis oleh orang Papua bernama Obed Mote yang menjadi tambahan bahwa mereka benar-benar pribumi yang istimewa.

" Orang Tua kita tidak pernah mengajarkan kita untuk menjual Papua dengan mencari keuntungan diri kita sendiri( masing-masing) jangan takut akan soal makan dan minum Tuhan akan memeliharamu, kalian lupa kah Tuhan sudah bilang bahwa burung-burung di udarah saja Tuhan berikan makan yang cukup untuk hari itu, manusia adalah ciptaan yang khusu untu RENCANANYA KEKEKALANnya masakan Dia tidak memelihara kira? cukupkan dengan apa yang ada padamu, yang mejadi hak kaisar berikanlah kepada kaisar. Bapa kamu saja kalau kalian minta ikan dia tidak mungkin berikan ular, kalau kalian minta roti dia tidak mungkin berikan batu, apa lagi Tuhan Yesus yang punya segalahnya, dia punya rencana besar untuk setiap orang untuk kebaikan semua orang...jadi intinya jangan takut dengan hal maka minum..."

Cerita di atas setidaknya mampu sedikit meringankan pikiran saya. Semoga kalian juga mampu menilai Papua sebagai pulau yang tidak layak dipandang sebelah mata.