Kamar itu

Assalaamu'alaikum Wr Wb!

Di kamar Rika dan Dini begitu nyaman saat pagi hari. Sejak kecil mereka terbiasa tidur sekamar berdua. Saat kamar ini mulai sepi, ditinggal penghuninya entah kemana, Dentisa sering memasuki kamar itu. Dia merasa nyaman. Lumayan rapi, ditambah nuansa sejuk di pagi hari membuatnya betah, bahkan sampai ia tertidur di salah satu kasurnya. Dentisa, sebut saja pendatang baru. Ia bagian dari keluarga kecil itu. Saat pagi beranjak menuju siang, sepertinya kamar itu sudah tidak menunjukkan kenyamanannya. Dentisa pergi. Menuju tempat yang ia rasa nyaman. Tempat di mana tidak ada satu hal pun yang seolah menyuruhnya untuk pergi, tempat yang dirasakannya seperti dikala pagi, seperti kamar Rika dan Dini, di suatu tempat. Saat malam tiba, Dentisa selalu dan selalu saja terkenang kenyamanan dikala pagi di kamar itu. Ia kembali ke sana, selalu. Tak peduli apapun hukum yang berlaku di situ. Tak peduli apakah kenyamanan itu ia gapai lagi atau tidak saat malam di kamar itu. Dentisa ingin mempermudah seluruh fungsi tubuhnya, fisik maupun psikisnya, setidaknya untuk mengingat kenyamanan dikala pagi di kamar itu. Tapi, Dentisa bukanlah orang gila yang haus akan kenyamanan, ada yang jauh lebih penting di kamar itu, Rika dan Dini.

0 komentar:

Post a Comment